“IYD (Indonesian Youth Day) Indonesia, IYD di hatiku, Dominus Vobiscum (Tuhan Sertamu)”, demikian isi yel-yel rapat perdana persiapan pertemuan Orang Muda Katolik se-Indonesia ke-II di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (21/2) di wisma keuskupan Manado yang dipimpin oleh Pastor John Montolalu, ketua panitia.
Teriakan itu terasa bergema sangat kuat karena rencana spektakuler kegiatan ini termasuk di dalamnya optimisme kedatangan pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus ke Manado.
Optimisme itu ditularkan Uskup Manado, Mgr Joseph Suwatan MSC pada kata sambutan di sela-sela rapat perdana tersebut.
“Kita arahkan perhatian ke IYD bukan hanya karena Bapa Suci kemungkinan bisa datang, tapi sebenarnya dihitung lima tahun sejakAsian Youth Day (Hari Kaum Muda Katolik se-Asia) di Seoul, Korea Selatan, Indonesia akan menjadi tuan rumah hajatan yang sama tahun 2017,” katanya.
Karena bersamaan dengan Indonesian Youth Day ke-II di Manado (Yang pertama di Keuskupan Sintang), kata uskup, ada wacanaIndonesian Youth Day akan disatukan dengan Asian Youth Day yang tuan rumahnya sama yaitu Manado.
“Tapi dalam sidang Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) terakhir akhirnya disepakati, IYD memiliki tujuan sendiri. Sesuai dengan anjuran apostolik Evangelii Gaudium dari Paus Fransiskus, akan direnungkan abad ke-21 dalam konteks Indonesia dan IYD Manado diadakan tahun 2016,” katanya.
Karena begitu besar kepercayaan, kata Uskup Suwatan, ia sudah mengontak semua komisi kepemudaan di keuskupan-keuskupan, termasuk untuk memantapkan acara ini.
“Demi pemantapan yang sama, maka kedatangan Bapa Suci yang sebenarnya harus melalui surat resmi dari KWI dan pemerintah Republik Indonesia, saya telah dahului dengan pertemuan informal. Dan berkat itu saya temukan dari undangan Februari ini Komunitas San’t Egidio untuk beraudiensi dengan Santu Bapa (Paus)”, katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar